The Devil Wears Prada, siapa yang tidak tahu film box office legendaris yang rilis pada 2006 lalu itu? Apalagi kalau pemerannya langganan Oscar seperti Meryl Streep dan si cantik Anne Hathaway. Cerita film tersebut juga sangat menarik, adi tidak heran kalau sampai saat ini masih terus ditonton pecinta film dunia.
Akan tetapi, kali ini kita bukan akan fokus membahas mengenai jalan cerita antara “Miranda” dan “Andy”. Kita akan membahas pelajaran bisnis yang bisa diambil dari film The Devil Wears Prada untuk bisnis, terutama penjualan langsung.
Buat Anda yang suka filmnya dan sudah nonton berkali-kali, pasti sudah sedikit paham ya. Hanya saja, kalau belum pernah menonton filmnya mungkin akan sedikit sulit mencerna pembahasan kali ini. Untuk itu, supaya semuanya bisa memahami informasi kali ini dengan baik, mari kita mulai dari sinopsisnya.
Sinopsis The Devil Wears Prada
Cerita bermula dari Andy (Anne Hathaway) sarjana baru lulus yang pasti masih pontang-panting cari pekerjaan. Hal ini wajar dan ada di kehidupan sehari-hari, ya?
Pada akhirnya setelah bersusah payah, Andy berhasil bekerja sebagai asisten Miranda (Meryl Streep). Sayangnya, pekerjaan Andy itu sebagai asisten kepala editor majalah dan bukannya jurnalis sesuai prodi kuliah. Wah, lagi-lagi sama persis ya seperti keadaan fresh graduate sekarang?
Andy yang bukan dari background fashion mengalami banyak masalah dan cuma jadi suruhan. Untungnya, dia berusaha menjadi lebih baik dari segi profesionalitas sampai penampilan yang lebih kreatif sesuai dengan lingkungan dunia fashion.
Berkat penampilan dan kinerjanya yang baik, Andy jadi kepercayaan Miranda. Ia sukses jadi asisten pertama dan menemani Miranda ke berbagai acara bergengsi.
Sampai sini, kira-kira Anda sudah mulai menerka belum apa pelajaran bisnis yang bisa kita ambil?
Pelajaran Bisnis dari The Devil Wears Prada
Sekilas memang film di atas cuma bercerita antara Miranda, Andy dan lingkungan mereka. Akan tetapi, ada kok pelajaran bisnis yang bisa Anda ambil terutama dari segi penjualan langsung.
Apa saja pelajaran yang kiranya bisa kita ambil dari film legendaris ini? Penasaran mau tahu? Ayo simak langsung semua informasinya di bawah ini:
1. Jangan Takut Mencoba Hal Baru
Andy yang tanpa latar belakang fashion berani mencoba masuk ke industri fashion dengan segala resikonya. Apa hasil yang Andy peroleh? Ia berhasil beradaptasi dan sukses berbaur serta menjalankan tugasnya dengan baik.
Begitu juga dalam bisnis, untuk bisa maju Anda harus berani mencoba hal baru. Keluarkan terobosan yang mungkin kompetitor Anda tidak pernah memikirkannya. Jadikan, momentum ini sebagai langkah untuk membuat bisnis lebih maju lagi.
Tentunya dalam mencoba hal yang baru tidak serta merta langsung coba. Anda tetap perlu riset mendalam agar tidak salah langkah.
2. Dalam Berbisnis Kreatifitas Itu Perlu
Seperti Andy yang beralih dari pakaian biasa kemudian menjadi lebih kreatif, hingga akhirnya disukai. Dalam berbisnis juga harus kreatif agar produk memiliki banyak peminat dan disukai.
Kemudian, kreatifitas ini juga bukan hanya dalam produk tapi cara pemasarannya juga. Bagaimana caranya membuat calon konsumen tertarik dan kemudian ia membeli produk Anda.
Kreatifitas ini selain untuk menarik konsumen juga sekaligus menentukan personality Anda. Dengan personalitas yang menarik, dengan sendirinya Anda akan berbeda dengan rekan kerja.
Terlihat berbeda dalam bidang penjualan langsung itu penting, buat apa? Jawabannya adalah agar konsumen tahu itu kamu dan kemudian perlahan bisa bekerja sama.
3. Cepat Beradaptasi Terhadap Keadaan
Dari seorang jurnalis ke asisten editor majalah fashion? Keduanya sangat berbeda, ibaratnya banting setir.
Akan tetapi, perbedaan itu bukan masalah selama Anda bisa beradaptasi terhadap keadaan dengan cepat. Sama halnya dalam usaha, Anda juga perlu beradaptasi dengan cepat agar bisa bersaing dan memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Bergerak Cepat, Peka, tanpa Perlu Konsumen Komplain
Poin kedua, pelajaran yang bisa kita ambil dari film berasal dari pengalaman Andy sekaligus profesionalisme Miranda.
Sebagaimana Andy yang bergerak cepat dan peka merubah penampilan serta cara kerjanya. Anda sebagai pebisnis juga harus seperti itu, ketika melihat tanda-tanda konsumen kurang puas, lakukan perbaikan. Jangan tunggu konsumen komplain dulu, karena itu pasti membuat mereka kecewa.
Konsumen yang kecewa, kemungkinan melakukan pembelian ulang atau menjadi langganan itu kecil.
Kemudian, dari segi profesionalitas Miranda, ada banyak hal disini. Pertama, yang konsumen lihat itu hasil, jadi produk harus sempurna. Mereka tidak tahu bagaimana prosesnya, yang konsumen tahu ya hasilnya sesuai.
Jangan lupa pula, respon pertanyaan dan komplain konsumen dengan cepat. Membuat mereka lama menunggu artinya membuat mereka berhenti jadi pelanggan. Tidak usah jauh-jauh, diri sendiri saja pasti sebal bila customer service tidak membalas pesan dengan cepat bukan?
Kalau bisa buat juga halaman FAQ, fungsinya agar konsumen bisa mencari tahu dulu solusinya sendiri. Apabila apa yang konsumen tanyakan ada di halaman FAQ, otomatis mereka bisa mengetahui solusinya dengan lebih cepat.
5. Menjadi Profesional Pada Bidangnya
Dalam penjualan langsung, Anda tentunya face to face dengan konsumen. Mengarahkan mereka agar mau membeli produk, dan memastikan bahwa produk yang mereka beli sesuai.
Dalam proses penjualan langsung ini, pengetahuan akan produk secara detail Anda perlukan, kenapa? Jawabannya adalah agar ketika pembeli punya pertanyaan, Anda dapat memberikan solusi yang memuaskan. Ketika jawaban Anda memuaskan, otomatis pembeli jadi lebih percaya dan mau membeli.
Masalah mengetahui detail produk ini pastikan berdasarkan informasi yang benar dan resmi dari perusahaan. Apabila sampai melanggar SOP atau aturan, bukan saja pelanggan yang Anda rugikan tapi Anda sendiri juga bisa kena sanksi.
6. Leadership yang Baik Membuat Semuanya Terarah
Leadership yang baik sangat diperlukan guna memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Selain itu, tugas seorang pemimpin bukan cuma memimpin tapi juga yang mengarahkan dan memastikan desk job karyawan lancar.
Layaknya Miranda, ia memastikan bahwa setiap karyawannya mengetahui tugas mereka masing-masing. Ia juga memastikan bahwa karyawannya bisa melakukan tugas yang ia berikan dan menjadi tanggung jawabnya.
Begitu pula pada penjualan langsung, sebagai atasan hendaknya memberikan training yang baik. Pastikan karyawan yang terjun langsung bertemu dengan konsumen tahu apa yang mereka lakukan dan sekaligus caranya.
7. Semuanya Perlu Strategi dan Langkah Matang
Baik Miranda dan Andy keduanya sama-sama memiliki strategi dan langkah matang. Miranda yang berhasil mempertahankan posisinya sebagai editor terbaik dari majalah fashion dunia, dan Andy yang berhasil menjadi asisten terbaik.
Dua hal itu, strategi dan langkah yang matang juga bisa Anda terapkan pada bisnis. Dimana untuk memperoleh penjualan yang tinggi, Anda perlu strategi jitu. Kemudian, sebelum mengambil keputusan pastikan semua perhitungannya matang.
Tujuh pelajaran di atas, sangat bisa Anda ambil pelajarannya bukan? Ternyata film The Devil Wears Prada bukan cuma bagus tapi juga memiliki pelajaran bisnis yang bermanfaat.
Pemanfaatan pelajaran bisnis dari film The Devil Wears Prada salah satunya bisa diterapkan untuk sukses di QNET. Kenapa bila diterapkan di QNET bisa sukses?
Apa Itu Bisnis QNET?
Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita cari tahu dulu apa itu QNET. Bisnis QNET merupakan bisnis penjualan langsung berbasis e-commerce yang menawarkan bermacam-macam produk. Dari deskripsi ini saja sudah sesuai dengan pelajaran yang diambil dari film The Devil Wears Prada bukan?
Itulah mengapa penerapan 5 pelajaran tadi paling pas bila Anda terapkan di QNET. Bukan saja QNET memakai sistem penjualan langsung, QNET juga memberikan dukungan agar Anda bisa berkembang tanpa batas.
Bergabung dengan QNET Anda bisa mendapatkan berbagai keuntungan dari segi bisnis. Nantinya keuntungan tersebut bisa Anda manfaatkan agar cepat maju dalam bisnis. Apa saja keuntungan bergabung bersama QNET?
1. QNET Menggunakan Sistem Direct Selling
QNET direct selling dan bukan sistem lain yang merugikan sehingga Anda aman dan sistemnya juga jelas. Dalam QNET tidak ada cerita downline yang kesusahan mencari konsumen, sementara upline tinggal enak-enak.
Pada QNET Semuanya sama saja, dan Anda bisa mencari keuntungan sebesar mungkin saat menjual barang. Ini karena semua produk sudah ada dalam aplikasi QNET yang bisa langsung Anda akses. Hasil penjualan yang Anda dapat juga murni menjadi milik Anda.
2. QNET Memiliki Beragam Produk
Produk QNET sangat beragam, sehingga Anda tidak akan kesusahan penjualannya. Paling tidak ada EDG3, HomePure Nova, Prospark, dan QAFE. Keempat produk tersebut merupakan produk berbeda dengan pasar berbeda.
- EDG3, merupakan produk antioksidan terbaik
- HomePure Nova, ialah alat filter air terbaik
- Prospark, pasta gigi terbaik bebas fluoride
- Qafe, kopi hijau yang bermanfaat untuk membantu penurunan berat badan
Produk-produk di atas merupakan produk berbeda dengan pasar berbeda pula bukan? Jadi, Anda bisa memilih sekiranya mana produk yang Anda kuasai, tahu pasarnya, dan percaya diri bisa memasarkannya.
3. Training Berkualitas beserta Alat Pembelajarannya
QNET bukan cuma mementingkan penjualan, tapi Anda juga penting. Perusahaan QNET memastikan bahwa Anda yang bergabung juga paham sepenuhnya tentang QNET.
Tidak sampai sana saja, perusahaan juga memastikan Anda bisa memasarkan produk dan meraih penjualan. QNET memberikan alat pembelajaran dan apa yang Anda butuhkan agar paham sampai mandiri sukses secara finansial.
Enak sekali bukan? Kapan lagi Anda akan mendapat ilmu penjualan langsung dari ahlinya? Apalagi QNET juga bukan cuma mengajari tapi menyediakan alat dan memastikan Anda bisa mandiri.
4. Teknologi Penjualan yang Canggih
Apabila umumnya penjualan langsung masih secara manual, QNET berbeda. Bukan cuma platform tapi semua yang berhubungan dengan penjualan sudah terintegrasi. Jadi, prosesnya lebih simpel dan bisa Anda lakukan di gadget kesayangan saja.
Teknologi yang QNET miliki pada platformnya juga sudah menyertakan kinerja penjualan. Anda jadi bisa mengetahui bagaimana performa Anda, memperbaiki cara penjualan, dan tahu seberapa besar untungnya.
Keuntungan bergabung dengan QNET di atas sangat bagus bukan? Saat bergabung Anda tidak dilepas sendiri dan dibantu hingga sukses. Hanya saja, tentu semuanya butuh proses yang pastinya tidak mudah.
Seperti kata pepatah, “Gembang Bara Api Biar Sampai Jadi Arang”. Maksudnya adalah semuanya butuh proses, usaha, kesabaran, dan ketekunan, agar sukses. Jadi, pertimbangkan pilihan Anda dan praktekan pelajaran bisnis yang bisa diambil dari film The Devil Wears Prada yang Anda dapat.
Baca juga : 8 Pelajaran Berharga yang Bisa Anda Ambil dari Drama Korea Start-Up untuk Mengembangkan Usaha