Berjualan langsung merupakan salah satu strategi marketing yang bagus karena cepat meningkatkan sales. Akan tetapi, tidak semua orang bisa melakukannya karena selain tahu produk, kamu juga harus pandai berbicara. Bayangkan saja, seller harus menjelaskan produk sampai membuat konsumen beli, sulit bukan?
Untuk itu, supaya berhasil di penjualan langsung ada tips mengenai bagaimana cara sukses di penjualan langsung. Penasaran ingin tahu seperti apa tips yang bisa kamu ikuti agar sukses dan berhasil di penjualan langsung?
1. Memilih Bergabung dengan Perusahaan yang Tepat
Apabila Anda posisinya sebagai karyawan dan bukan pemilik, maka bergabunglah dengan perusahaan yang tepat. Maksud dari perusahaan yang tepat disini adalah perusahaan yang memiliki sistem training dan kerja yang terstruktur.
Penjualan langsung sudah sedikit kita bahas di atas, bukan hal yang mudah. Sebagai sales person, Anda harus tahu banyak hal dan bukan hanya produk saja. Mulai dari cara mempromosikan produk, cara berbicara, mengetahui kebutuhan konsumen, dan bagaimana agar mereka membeli.
Kemampuan seperti itu tidak bisa Anda pelajari hanya semalam dan dari membaca. Untuk itu, bergabung pada perusahaan yang memiliki sistem training penting agar Anda tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
2. Pastikan Perusahaan Tidak Memakai Skema Piramida
Network marketing yang dipakai dalam sistem penjualan langsung berbeda dengan sistem MLM. Jadi, jangan sampai salah pengertian dan mendaftar pada perusahaan yang salah, ya?
Anda cukup mengingat 3 poin di atas agar saat akan melamar tidak salah perusahaan.
Satu lagi poin penting, pastikan juga perusahaan sah, memiliki izin lengkap, serta sesuai hukum yang berlaku. Untuk memastikan hal ini, pemerintah memiliki website khusus bernama AHU (Administrasi Hukum Umum). Anda bisa langsung mengunjungi websitenya pada https://ahu.go.id/, dan tanpa perlu mendaftar.
3. Pelajari Sistem atau Strategi Marketing yang Perusahaan Gunakan
Hal ini sebaiknya Anda cari tahu sebelum bergabung. Alasannya, agar setelah resmi bekerja Anda tahu semua apa yang perusahaan mau dan aturannya.
Dengan mencari tahu dan mempelajari sistem marketing yang perusahaan gunakan juga memiliki manfaat lain. Anda jadi tahu bagaimana strateginya dan apakah Anda bisa melakukan pemasaran seperti yang perusahaan mau. Sayang bukan jika sudah mendaftar tapi ternyata tidak kuat dan ingin keluar?
Bisa saja perusahaan memiliki sistem network marketing yang berbeda meski masih dalam satu bendera. Network marketing artinya sendiri adalah pemasaran jaringan. Maksudnya, Anda membangun jaringan sendiri guna memasarkan produk pada konsumen.
4. Suka, Coba, dan Jangan Cuma Paham Produk yang Anda Jual
Kalau sudah menemukan perusahaan yang cocok dan bagus, serta sistemnya cocok, selanjutnya tentang produk. Anda memang bertugas menjual barang, tapi siapa yang mau beli kalau penjualnya saja ragu-ragu terhadap barang mereka? Jawabannya tidak ada bukan?
Untuk itu, mengetahui produk yang Anda jual saja tidak akan cukup. Coba dan sukai produk tersebut, agar saat bertemu calon pembeli mereka juga yakin.
Manfaat lain dari mencoba dan menyukai produk adalah Anda tahu “Know How” produk. Jadi, ketika calon pembeli bertanya-tanya, Anda tidak kehabisan jawaban dan tahu apa jawaban yang tepat agar mereka jadi membeli produknya.
5. Baca Semua Petunjuk Resmi Tentang Produk dan Cara Penjualannya
Langkah satu ini jangan sampai Anda lupakan ya? Kenapa begitu? Hal ini agar informasi yang Anda sampaikan bukan sekedar kata dan janji manis belaka.
Apabila Anda cuma memberikan janji manis maka kemudian hari konsumen akan kecewa. Peluang ia menjadi langganan akan menghilang, padahal memiliki langganan itu sangat menguntungkan bagi penjualan.
Kemudian cara kerja network marketing setiap perusahaan jelas tidak sama. Ada yang di perusahaan A boleh dan di perusahaan Anda sekarang tidak. Pastikan tidak melanggar peraturan agar semuanya lancar, ya?
6. Susun Strategi Penjualan Langsung yang akan Anda Pakai
Menyusun strategi penjualan sangat penting agar kamu bisa mencapai target. Kalau target tidak tercapai tentu kemungkinan perusahaan memutus kontrak ada bukan? Belum lagi, pada perusahaan dengan sistem penjualan langsung umumnya menerapkan bonus berdasarkan produk yang terjual.
Anda tidak mau melewatkan kesempatan sebagus itu bukan? Makanya, ayo susun strategi bagaimana memasarkan produk dan membuat konsumen membeli. Tidak mungkin pembeli akan terus setuju begitu Anda sodorkan produk bukan?
Mengenai apa saja yang harus Anda pikirkan guna menyusun strategi yang baik, poin-poinnya ada di bawah ini :
- Tentukan target penjualan (Tentunya melebihi target penjualan)
- Susun target selama bekerja (Misalnya kapan harusnya naik pangkat dan apa yang harus Anda lakukan)
- Patok pendapatan yang Anda inginkan (Jangan lupa hitung besaran bonus)
- Target pasar siapa saja?
- Bagaimana cara pendekatan pada calon pembeli?
- cara mempromosikan produk dengan efektif sampai bisa terjual
- Hal terakhir yang harus Anda perhatikan adalah menyusun langkah sebagai realisasi strategi.
Contohnya, Anda memiliki target penjualan satu minggu 20 produk, bagaimana caranya target ini terpenuhi? Apa maksimalkan pada awal minggu atau bagi rata atau targetkan tergantung target pasar pada waktu tersebut?
Buat runtutan langkahnya agar Anda tidak bingung tindakan apa dulu, dan langkah selanjutnya.
7. Mulai Bangun Jaringan Penjualan Anda Sendiri
Dari perusahaan biasanya sudah memberi petunjuk daerah mana yang menjadi tujuan. Jika telemarketing, maka perusahaan juga akan memberi daftar nomor telepon calon konsumen. Akan tetapi, Anda tidak bisa berpegang pada data tersebut selamanya.
Pertanyaanya bagaimana cara membangun jaringan bisnis sendiri?
- Buat kartu nama agar mudah bila mengenalkan diri
- Jalin komunikasi dengan konsumen
- Bergabung pada grup yang sesuai target pasar
- Pastikan jaga sikap dengan konsumen
- Friendly tapi tetap menghargai
- Bertanggung jawab
Cara-cara di atas, bisa Anda gunakan untuk membangun jaringan sendiri. Poin komunikasi pada masalah ini adalah yang terpenting karena itulah senjata Anda. Dengan tahu cara berkomunikasi yang baik, calon konsumen menjadi nyaman, tak segan bertanya, dan akhirnya membeli.
Bergabung dengan grup yang sesuai target pasar juga tidak kalah penting. Anda bisa tahu produk seperti apa yang mereka mau, sekaligus promosi produk.
Contoh jaringan bisnis yang bisa Anda mulai tidak perlu langsung besar. Mencari reseller produk yang Anda jual juga sudah termasuk menerapkannya.
8. Pastikan Anda Berbeda
Berbeda dalam konteks ini adalah berbeda agar konsumen tahu itu Anda dan membeli pada Anda. Untuk membuat perbedaan antara Anda dan penjual lain caranya mudah.
Bisa dengan layanan yang Anda berikan, bisa juga dari sisi produk yang lebih baik dari menarik. Apabila dari sisi layanan, misalnya Anda cepat merespon bila konsumen menghubungi, atau memberikan penjelasan yang jelas.
Sisi lain yang bisa Anda coba adalah dengan mengakrabkan diri dengan konsumen. Bukan mengakrabkan seperti teman, akan tetapi membuat percakapan yang terjadi tenang.
9. Tekun dan Jangan Mudah Menyerah
Namanya berjualan langsung yang berhadapan dengan pembeli pasti susah-susah gampang. Bisa karena memang orangnya tidak ramah bisa juga karena waktu yang tidak tepat, atau memang sebenarnya konsumen tidak butuh produknya.
Saat sekali tertolak mungkin masih baik, begitu pula dengan kedua atau ketiga. Akan tetapi, apabila hal ini terus berulang apa yang perlu Anda lakukan?
Jika ingin berhasil pada bidang penjualan langsung, berhenti tentu bukan opsi bukan? Itulah mengapa Anda butuh ketekunan dan sifat pantang menyerah. Belum berhenti kalau hasil belum terpenuhi.
10. Rajin Follow Up pada Konsumen
Rajin follow up pada konsumen bisa membuat mereka tertarik dan ingin membeli. Cara follow up kalau bisa jangan seperti sales person, yang langsung menawarkan produk. Sebisa mungkin lebih ke berbagi informasi kepada konsumen.
Anda bisa menggunakan fitur email marketing untuk hal ini agar konsumen tidak merasa terganggu. Bisa juga membuat grup dan mengundang konsumen ke dalamnya.
11. Pandai Mengatur Waktu Bekerja
Penjualan langsung tentu memakan waktu karena ada interaksi yang terjadi, dan keduanya harus sepakat saat penjualan. Waktu akan lebih lama kalau Anda juga harus pergi ke tempat konsumen berada. Bayangkan, bagaimana jika rumah konsumen berjauhan?
Jika masalahnya begini, target penjualan harian bisa berkurang dan tak terpenuhi. Apabila terus-terusan terjadi, siap-siap mendapat teguran atau malah diberhentikan, tidak mau kan?
Untuk membantu mengatasi hal ini Anda bisa membeli timetable dan menuliskan keterangan mengenai jadwal.
12. Selalu Punya Persiapan Untuk yang Terburuk
Semua hal mungkin sudah kamu persiapkan dengan matang. Akan tetapi, tetap saja masih ada peluang rencana tersebut gagal. Dalam hal penjualan langsung juga demikian, tidak semua penjualan berhasil.
Saat penjualan langsung tidak berhasil, apa yang mau Anda lakukan? Mau mendiamkannya saja? Atau mencari cara lain agar penjualan berhasil dan target terpenuhi?
Jawabannya tentu pilihan kedua bukan? Perusahan hanya tahu bahwa target penjualan Anda tercapai dan bukannya yang lain. Jadi, sebelum benar-benar terjun, buat persiapan yang matang.
Contohnya saja bila penjualan di daerah A gagal, maka langsung cari kemana kemungkinan barang akan laku.
Apakah Anda paham cara yang sudah dijelaskan di atas tadi? Kalau belum bagaimana langsung praktek kita bahas bersama dari perusahaan?
Sebuah perusahaan penjualan langsung QNET Indonesia bisa jadi pilihan yang tepat. QNET merupakan perusahaan direct sales dengan basis e-commerce. Produk yang QNET jual juga sangat beragam, dari produk kesehatan, kebugaran, sampa lifestyle.
Anda bisa mempraktekan ilmu mengenai bisnis penjualan langsung bila bergabung dengan QNET. Untuk informasi lebih lanjut bisa langsung melihatnya di https://qnetindostg.wpengine.com/.
Apakah informasi mengenai cara sukses di bisnis penjualan langsung di atas membantu? Semoga setelah membaca informasi ini Anda tahu yang mana penjualan langsung dan mana MLM, ya? Kalau sudah tahu, bisa berbagi dengan penulis lain agar keduanya senang.
Baca Juga : Inilah Alasan Kenapa Direct Selling Bukan Skema Piramida