Seorang pebisnis bisa mencapai kesuksesan bukan hanya mengandalkan strategi marketing, melainkan perlu belajar ilmu marketing serta menguasai mindset entrepreneur.
Apa itu mindset entrepreneur? Apa perannya untuk penjualan? Lalu, apa saja ilmu dan strategi marketing yang perlu dipelajari?
Apa Itu Mindset Entrepreneur?
Entrepreneur mindset adalah cara berpikir seseorang untuk melakukan wirausaha. Bisa juga diartikan sebagai sejumlah optimisme, proses menalar, dan perspektif seseorang sehingga menghasilkan kegiatan wirausaha.
Dalam praktiknya, seorang wirausaha akan berpikir sederhana dan produktif, berfokus pada hal baru, dan membaca peluang serta mengambilnya demi perkembangan bisnis.
Seseorang dengan pola pikir wirausaha akan terus melakukan inovasi guna melahirkan peluang yang menguntungkan.
Jadi, ketika Anda ingin berbisnis, selain belajar ilmu marketing yang perlu diperhatikan adalah ubah pola pikir menjadi mindset entrepreneur terlebih dahulu.
Pentingnya Mindset Entrepreneur untuk Pebisnis
Apabila Anda ingin sukses di bidang tertentu, Anda pun harus memiliki mindset pada bidang tersebut.
Hal ini juga berlaku pada bisnis. Apabila Anda ingin sukses dalam dunia bisnis maka mindset Anda pun harus berpola pebisnis sukses.
Bisa dibilang, ini adalah modal awal atau pondasi untuk menggapai kesuksesan. Dikatakan demikian tentu bukan tanpa sebab, berikut adalah beberapa alasan pentingnya mindset entrepreneur dalam belajar ilmu marketing.
1. Sebagai Pondasi Utama Entrepreneur
Photo by Campaign Creators on Unsplash
Ketika Anda memutuskan untuk memulai suatu bisnis maka Anda membutuhkan pondasi yang kuat agar apa yang Anda lakukan dapat konsisten hingga mencapai tujuan yang Anda inginkan.
Apabila pondasi awalnya tidak kuat, bagaimana ia akan menopang bangunan? Oleh karena itu, mindset bisa menjadi langkah awal untuk memulai bisnis.
2. Menciptakan Karakter Entrepreneur
Selanjutnya dengan adanya mindset yang tepat akan menciptakan karakter entrepreneur, yakni berpikir produktif, positif, dan kreatif serta mampu mencari dan mengambil peluang terbaik demi bisnis.
3. Orientasi pada Action
Ya, seseorang yang memiliki pola pikir wirausaha dengan yang tidak tentu berbeda.
Seseorang dengan mindset wirausaha akan belajar ilmu marketing, mendalami strategi marketing, kemudian berfokus pada tindakan.
Percuma memiliki ilmu marketing penjualan jika tidak dibarengi dengan tindakan nyata. Teori perlu dibarengi dengan action nyata.
Mindset Entrepreneur yang Harus Dimiliki Pebisnis
Setidaknya, ada lima pola pikir yang harus Anda miliki untuk menjalankan bisnis. Mindset tersebut adalah.
1. Aktif Mencari Probabilitas Baru
Sebagai pebisnis, Anda tidak boleh gampang puas. Anda harus selalu mencari probabilitas baru untuk kemajuan bisnis.
Selain itu, Anda juga harus memegang teguh prinsip bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin. Dengan demikian, Anda akan terus berusaha agar bisnis berkembang dari hari ke hari.
Sementara itu, Anda juga harus berani keluar dari zona nyaman. Karena sifat gampang puas dan sudah posisi nyaman membuat Anda mengabaikan perubahan.
Sedangkan bisnis saat ini, sebagai pebisnis tentu tidak boleh berada pada zona nyaman demi mempertahankan bisnis karena kondisi selalu berubah-ubah.
Jadi, tidak ada jaminan bisnis akan berjalan lancar terus menerus. Guna mempertahankan bisnis dari berbagai kondisi, Anda perlu mencari probabilitas baru.
Probabilitas baru ini bukan hanya sebagai sumber pemasukan baru, tetapi juga bisa menjadi strategi marketing yang mana Anda membagi risiko serta sistem pendukung kala produk utama mengalami penurunan penjualan.
2. Berani Ambil Risiko
Sebaik apa pun strategi marketing yang Anda terapkan, semuanya pasti ada risikonya. Namun, jika tidak mengambil risiko, bagaimana hasilnya akan kentara dan Anda bisa tahu keberhasilan dari keputusan yang Anda ambil tersebut?
Apalagi jika pilihannya antara buruk dengan terburuk, Anda membutuhkan keberanian besar untuk mengambil keputusan demi meminimalisir risiko yang terjadi pada bisnis.
Sifat ini, tergolong sifat tersulit untuk pebisnis kuasai. Tidak sedikit pebisnis yang gulung tikar karena kelemahan dalam mengambil keputusan dan risikonya.
Meski Anda sudah berani ambil risiko, tetapi jangan abaikan risiko tersebut. Melainkan kelola risiko tersebut untuk mendapatkan peluang baru.
Contoh pabrikasi produk baru dengan sasaran yang berbeda. Jadi, misal produk utama mengalami penurunan, masih ada produk lain yang membantu menyokong operasional.
3. Action Oriented
Ide itu mahal, apabila mengingat susahnya menemukan ide brilian. Namun, pengusaha harus bisa melewati hal itu. Bukan hanya itu saja, tetapi juga harus mampu mengeksekusi ide tersebut serta mengembangkannya.
Jadi, bukan hanya teori saja, tetapi mampu mempraktikkannya. Setelahnya, fokus pada tindakan pengembangan.
Jangan pernah berpikir instan, gratisan, dan sempurna. Karena dari hal yang sederhana, dikembangkan, dan konsisten bisa membuat Anda meraih kesuksesan.
Kesuksesan juga tidak bisa Anda dapatkan secara gratis, Anda perlu modal, pengorbanan, disiplin, dan konsisten.
4. Terus Belajar
Besarnya perkembangan bisnis seseorang terpengaruh oleh pengetahuan akan ilmu marketing penjualan, strategi marketing, dan praktiknya.
Apalagi menghadapi perubahan-perubahan, pengusaha dituntut untuk terus belajar ilmu marketing guna mempertahankan bisnis di situasi dan kondisi apapun.
5. Mempunyai Tujuan Besar
Tujuan adalah sesuatu yang harus Anda kejar dan capai. Apabila tujuan Anda besar maka potensi besar juga untuk mengembangkan bisnis makin besar.
Memang semakin besar suatu tujuan, makin besar pula tantangan yang Anda hadapi. Namun, semua ada jalannya dengan sifat mau belajar, berani ambil risiko, dan keluar dari zona nyaman.
Tips Membangun Bisnis dari Nol untuk Pemula
Photo by Firmbee.com on Unsplash
Setelah memiliki mindset entrepreneur, lakukan langkah-langkah di bawah ini sebagai tindakan membangun bisnis.
1. Tentukan Produk
Langkah pertama untuk memulai bisnis adalah menentukan produk. Lakukan riset pasar untuk melihat peluang produk Anda, melihat kelebihan dan kekurangan produk Anda dari produk serupa, serta harga yang pas.
Agar tidak begitu banyak mengalami kendala, cobalah untuk bisnis produk yang Anda minati atau sukai.
Jadi, ketika Anda menyukai bisnis Anda, Anda pun akan lebih semangat dan optimis dalam menghadapi berbagai rintangan ketika berbisnis. Alhasil, Anda bisa lekas mendapat kesuksesan.
2. Susun Plan, Visi, dan Misi
Sebagai salah satu langkah membangun bisnis dan belajar ilmu marketing, Anda harus memulainya dengan menyusun tujuan Anda berbisnis.
Tujuan ini menjadi bagian dari plan bisnis untuk membuat Anda fokus mencapai tujuan.
Jadi, dalam rencana bisnis terdapat produk dan target pasarnya, strategi marketing, dan lain-lain.
Dengan adanya rencana bisnis dan tujuannya, Anda akan fokus dan tetap pada jalan yang jelas untuk mengembangkan bisnis.
Selain itu, hal ini akan memudahkan Anda untuk membuat rencana-rencana lain yang mungkin saja selaras dengan tujuan bisnis Anda sehingga bisnis makin besar.
3. Modal
Modal awal adalah mindset. Namun, orientasi setelahnya tentu bukan hanya teori, melainkan praktik atau action.
Dan pada saat mengeksekusi rencana bisnis, Anda membutuhkan modal lain, yaitu dana.
Namun, Anda bisa meminimalisir modal besar. Contoh menggunakan sosial media sebagai media promosi gratis.
Lalu, dari sisi peranti juga tidak harus baru semua. Asal dapat bekerja dengan baik bisa menjadi modal awal. Setelah bisnis berkembang, Anda bisa menggantinya dan memperbanyak perangkat guna memperbesar bisnis.
4. Membuat Pembukuan
Apapun yang berhubungan dengan bisnis, usahakan untuk mencatatnya secara detail. Baik itu pemasukan, pengeluaran, rintangan yang bisnis hadapi, dan lainnya perlu Anda catat.
Nantinya catatan ini bisa menjadi pengingat dan bahan evaluasi untuk membenahi bisnis kemudian menentukan strategi marketing yang tepat.
5. Berani Gagal
Bisnis itu penuh risiko. Oleh karena itu, beranilah untuk gagal, bangkit lagi.
Karena pebisnis sukses pun pasti pernah mengalami yang namanya kegagalan. Tidak ada yang langsung sempurna.
Jadi, dari awal, Anda harus menanamkan dalam pikiran bahwa apapun kondisinya, Anda bisa bangkit. Ketika kegagalan itu menghampiri Anda, jadikan kegagalan itu proses belajar. Jangan mundur, tetapi jadikan media belajar dan ujian untuk Anda agar bisa menyelesaikan masalah.
6. Fokus
Jangan terlalu berambisi untuk memiliki banyak bisnis demi berlipat keuntungan. Namun, fokuslah pada satu bisnis terlebih dahulu. Kemudian kembangkan dan besarkan bisnis tersebut.
Banyaknya bisnis dalam waktu bersamaan bisa merusak dan memecah fokus Anda, alhasil membuat perjalanan bisnis tidak maksimal dan optimal. Di sisi lain, ada risikonya yang membayangi jika Anda memiliki banyak bisnis dan bisnis tersebut tidak berjalan sesuai harapan, yaitu kerugian berlipat.
7. Berpikir Kreatif, Inovatif, dan Positif
Pikiran negatif hanya akan membuat Anda ragu. Oleh karenanya, Anda harus optimis dan selalu berpikiran positif.
Selain itu, untuk terus dapat bertahan dalam kerasnya dunia bisnis, Anda perlu memiliki pikiran kreatif dan inovatif.
Kedua pemikiran ini sangat dibutuhkan untuk menonjolkan bisnis Anda dibanding kompetitor bisnis serupa.
Contoh kemasan, penyajian produk, dan lain-lain.
8. Evaluasi dan Benahi
Satu proses dari bisnis yang tidak bisa Anda hilangkan adalah mengevaluasi perjalanan bisnis Anda dan membenahi yang kekurangan demi bisa mengembangkan bisnis menjadi lebih besar lagi.
Dengan mengetahui kekurangan bisnis dari evaluasi yang Anda lakukan, Anda bisa menetapkan strategi marketing yang tepat sebagai langkah perbaikan dan pertahanan bisnis.
Tentunya, untuk mendapatkan strategi marketing yang jitu, Anda perlu belajar ilmu marketing.
Belajar ilmu marketing ini bisa Anda dapatkan dari berbagai sumber, contoh workshop, buku, internet, dan lain-lain.
9. Disiplin dan Konsisten
Jangan berharap instan. Bisnis yang besar, sukses, dan berkembang tidak bisa Anda dapatkan dalam waktu cepat. Anda membutuhkan disiplin waktu dan konsisten.
Adanya manajemen waktu membuat Anda paham, kapankah waktu untuk bekerja dan untuk keluarga.
Dengan menjalankannya secara konsisten, Anda akan terbiasa. Alhasil ketika bisnis sudah besar, Anda tidak kaget lagi untuk membagi waktu antara keluarga dan bisnis. Karena bagaimanapun, keluarga juga tetap membutuhkan perhatian selain bisnis demi keseimbangan hidup.
10. Jangan Cepat Puas dan Terus Belajar
Ketika kesuksesan telah menghampiri Anda, jangan lena dan gampang puas. Namun, tetaplah update dan pelajari setiap perubahan-perubahan yang terjadi. Teruslah belajar ilmu marketing untuk mempertahankan bisnis pada situasi dan kondisi apapun.
Karena bagaimanapun strategi marketing akan berubah dan berkembang menyesuaikan keadaan. Anda pun tidak boleh stuck, melainkan mengikuti perkembangan.
Kesimpulan
Maka tak heran jika ingin menjadi pebisnis andal dan sukses, Anda membutuhkan waktu cukup panjang untuk mendapatkannya. Anda juga dituntut untuk fokus, konsisten, disiplin, dan terus menerus belajar ilmu marketing, strategi marketing, serta selalu update akan bisnis demi kesuksesan bisnis.
Baca juga: Kesuksesan Bisnis: Pelajaran dari Galaksi yang Sangat Jauh