Internet membuka banyak sekali peluang untuk menghasilkan uang, dan salah satu peluang terbaiknya ada di model bisnis network marketing. Network marketing meaning is pemasaran jaringan, atau sebuah model bisnis di mana Anda membangun jaringan tim penjualan. Dengan cara ini, Anda dapat mencapai omset penjualan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan menjual secara sendirian.
Bagi produsen, model ini dapat meningkatkan penjualan secara signifikan dengan modal yang relatif lebih kecil tapi efisien. Sedangkan bagi pemasar, model ini akan memungkinkan untuk menghasilkan volume penjualan yang besar dengan upaya yang lebih sedikit.
Fakta Bisnis Network Marketing
Model bisnis ini telah secara luas diakui di dunia sebagai salah satu model bisnis yang saling menguntungkan bagi produsen maupun konsumen. Faktanya, industri network marketing atau pemasaran jaringan terus bertumbuh secara positif dari tahun ke tahun. Seiring berkembangnya infrastruktur internet, bisnis network marketing ini diperkirakan akan menjadi model bisnis online terbaik ke depannya.
Keberadaan internet memudahkan Anda untuk mengembangkan bisnis ini. Karena internet menyediakan sarana untuk berinteraksi dengan orang lain, melakukan presentasi, dan memberikan tawaran penjualan. Sehingga di era every business will go online, model bisnis network marketing menjanjikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan affiliate marketing.
Cara Kerja Network Marketing vs Affiliate Marketing
Jika Anda pernah mendengar tentang affiliate marketing, pada prinsipnya kedua model ini menggunakan strategi yang sama, yaitu direct selling. Direct selling atau penjualan langsung yaitu strategi penjualan yang menawarkan langsung ke konsumen secara personal. Bisa disebut door to door atau person to person.
Di sini orang yang menawarkan merupakan pengguna produk itu sebelumnya, sehingga modelnya seperti mereferensikan produk ke orang lain (afiliasi). Jika orang lain yang direferensikan tersebut membeli, maka pengguna sebelumnya akan mendapatkan komisi atas jasanya mereferensikan produk itu. Lalu apa bedanya network marketing dengan direct selling atau affiliate marketing.
Pada affiliate marketing, Anda hanya akan mendapatkan komisi ketika orang yang Anda referensikan melakukan pembelian. Seandainya orang yang Anda referensikan tersebut mereferensikan orang selanjutnya, maka Anda tidak mendapatkan apa-apa dari pembelian orang selanjutnya.
Sedangkan pada network marketing, Anda bisa mendapatkan komisi dari orang selanjutnya tersebut, meski persentasenya tentu jauh lebih kecil. Namun, model bisnis ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan penghasilan secara pasif. Artinya, bahkan ketika Anda tidak menghasilkan penjualan apapun, Anda tetap mungkin mendapatkan komisi dari tim penjualan yang Anda referensikan.
Bagian terbaiknya, semua orang yang berada di jalur dari orang yang Anda referensikan dapat dianggap sebagai tim penjualan Anda. Sehingga potensi komisi Anda menjadi sangat besar. Inilah yang menjadi alasan kenapa cara kerja network marketing jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan affiliate marketing.
Komisi dan Bonus Network Marketing
Anda mungkin bertanya-tanya, dari mana asal komisi yang dibayarkan perusahaan kepada para pemasarnya. Jawabannya adalah dari selisih harga produksi dengan harga produk yang dibayarkan ketika sampai di tangan konsumen (end user) Anda pasti paham bahwa banyak hal yang perlu dilakukan perusahaan agar produknya bisa dibeli dan digunakan oleh konsumen.
Mulai dari mengiklankan dan mendistribusikannya melalui distributor, pedagang besar, pedagang kecill, agen, sampai ke konsumen. Total spending untuk iklan saja bisa mencapai 10-30 persen dari harga produksi. Belum lagi keuntungan yang diambil oleh pedagang perantara yang jika diakumulasikan dapat mencapai 30-50%.
Contoh sederhana saja, dalam penjualan motor matic. Anda mungkin tidak menyangkan bahwa harga produksi motor matic di pabrik, paling murah ada di kisaran 7 – 9 juta rupiah. Tapi jika Anda membeli di dealer, harganya bisa mencapai 15-16 juta rupiah. Belum lagi jika Anda beli secara kredit, mungkin bisa mencapai 20 juta rupiah.
Dan sebagai pengguna (end user), Anda sama sekali tidak mendapatkan keuntungan finansial dari transaksi tersebut. Sedangkan dalam bisnis network marketing, sebagai pengguna, Anda bisa berpartisipasi dalam transaksi perusahaan ke depannya.
Perusahaan biasanya mengeluarkan biaya iklan yang sangat kecil, bahkan kadang tidak sama sekali. Penjualan dilakukan dengan mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut (mouth to mouth marketing) oleh para representative-nya. Proses ini tentu memangkas biaya iklan. Dan selisih harga yang dihemat dari biaya iklan serta keuntungan pedagang perantara diberikan kepada mitra representative sebagai bonus dan komisi.
Kontroversi Network Marketing Penipuan
Potensi network marketing yang luar biasa besar ini, sayangnya, mengundang banyak pihak yang berpikiran culas. Dengan mengatasnamakan network marketing atau pemasaran jaringan, mereka melakukan penipuan dan memperdaya orang-orang.
Mereka mungkin mengatakan bisnis yang dijalankan sebagai network marketing, padahal merupakan penipuan dengan skema piramida Ponzi. Penipuan skema Ponzi memang menggunakan model yang mirip dengan bisnis network marketing, tapi memiliki perbedaan yang mendasar.
Berikut perbedaannya.
- Bisnis network marketing menjual produk dan jasa kualitas tinggi dengan nilai dan manfaat yang jauh lebih besar dari harganya. Sedangkan skema Ponzi tidak memiliki produk yang dijual, atau kalau ada harganya murah. Anda membayar untuk masuk ke dalam sistem Ponzi tersebut.
- Komisi yang Anda dapatkan berasal dari penjualan produk. Semakin besar business volume, semakin besar komisi. Sedangkan komisi skema Ponzi berasal dari perekrutan anggota.
- Network marketing memungkinkan Anda untuk mendapatkan penghasilan besar secara bertahap dan berkelanjutan. Sedangkan skema Ponzi menjanjikan cara cepat untuk menjadi kaya.
- Bisnis network marketing memiliki sistem training dan mentoring yang jelas, teruji, dan dapat diduplikasikan. Sedangkan skema Ponzi merupakan proyek hit and run yang tak punya sistem training dan mentoring.
- Perusahaan pemasaran jaringan selalu memberikan business tools dan menyediakan tim support yang stand by. Sedangkan skema Ponzi jarang sekali menyediakan business tools, apalagi support team.
- Perusahaan network marketing selalu membekali mitranya dengan kode etik pemasar profesional. Ketika melanggar ini, mitra bisa diterminaasikan atau batal kontrak. Sedangkan skema Ponzi tak punya kode etik, yang penting adalah merekrut member sebanyak mungkin.
- Di bisnis network marketing, tak peduli kapan Anda mulai, Anda selalu bisa memperoleh income yang lebih besar dari yang gabung terlebih dahulu. Kuncinya adalah kerja, kerja, dan kerja. Sedangkan di skema Ponzi, posisi menjadi kunci mati atas ukuran keberhasilan seseorang. Yang akhir pasti rugi.
Tabel berikut akan membuat Anda mengenali perbedaan network marketing dan penipuan sistem piramida Ponzi dengan lebih sederhana.
Pentingnya Network Marketing Company
Maraknya penipuan yang mengatasnamakan network marketing memberikan bisnis ini stigma yang buruk di kalangan masyarakat awam. Ini membuat beberapa pemasar cenderung menghindari penyebutan network marketing saat melakukan presentasi.
Padahal tidak ada yang salah dengan model bisnis ini. Model bisnis pemasaran jaringan justru menyediakan kesempatan sukses yang lebih besar dibanding affiliate marketing biasa. Untuk itu perlu dipahami bagaimana memilih perusahaan pemasaran jaringan yang kredibel dan terpercaya.
1. Produk yang Ditawarkan Berkualitas dan Bernilai Tinggi
Produk adalah kunci kesuksesan perusahaan pemasaran jaringan. Skema kompensasi sebaik apapun tanpa dukungan produk berkualitas hanya akan menjadi penipuan sistem Piramida. Karena itu pastikan Anda tahu apa produk yang dijual dan pastikan manfaat dan nilainya lebih tinggi dari harga penjualannya.
2. Bertahan Lebih dari 10 Tahun
Sudah lazim di bisnis apapun bahwa dari 100 perusahaan yang berdiri, 50 di antaranya akan bangkrut pada 5 tahun pertama. Dan dari yang bangkrut tersebut, 50% akan bangkrut di tahun kedua. Karena itu perlu memilih di antara network marketing companies yang telah bertahan lebih dari 10 tahun. Dengan alasan lebih teruji sistemnya dan terpercaya kredibilitasnya.
3. Memiliki Reputasi Internasional
Perusahaan yang telah memiliki “nama” di tingkat nasional, atau bahkan internasional, akan termotivasi melindungi nama baiknya. Sehingga risiko penipuan di perusahaan yang memiliki reputasi hampir tidak ada.
Kalaupun ada kasus-kasus yang terdengar, biasanya karena oknum-oknum yang tidak bertindak sesuai kode etik. Besar kemungkinan oknum tersebut akan diputus dari kerjasama saat tindakan tak etiknya terendus perusahaan.
4. Memiliki Skema Kompensasi yang Kompetitif dan Rasional
Skema kompensasi yang kompetitif dan fair akan memberikan kesempatan kepada pemasar untuk mendapatkan penghasilan yang besar. Karena itu hal tersebut seringkali menjadi pertimbangan utama saat memilih perusahaan.
Namun, perlu dipahami bahwa selain kompetitif, skema tersebut harus rasional, alias bisa dilaksanakan untuk jangka waktu yang panjang. Skema kompensasi yang terlalu besar dapat menghambat pertumbuhan perusahaan bahkan menyebabkan bangkrut.
QNET, Perusahaan Network Marketing Kredibel dan Terpercaya
Contoh perusahaan network marketing yang memenuhi 4 syarat yang disebutkan di atas adalah QNET. QNET menawarkan produk berkualitas dan bernilai tinggi dalam 8 kategori yang mendukung perkembangan umat manusia.
Telah berdiri selama 22 tahun, QNET menjadi TOP 100 Network Marketing Companies di dunia, dan TOP 30 di Asia. Revenue tahunannya bertumbuh stabil minimal 4% dan mencapai di atas 400 juta selama 5 tahun berturut-turut.
Skema kompensasinya pun sangat baik dengan model yang sederhana sesuai dengan volume penjualan (BV) dan poin pembelian berulang (RSP). Yang lebih penting, QNET menyediakan business tools dan support yang lengkap, termasuk virtual office. Sehingga memberikan Anda kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan bisnis Anda melalui internet.
Pentingnya kredibilitas perusahaan merupakan hal paling krusial dalam bisnis industri pemasaran jaringan. Karena tidak ada seorangpun yang mau hasil kerjanya sia-sia meski seberapa baik pun skema kompensasinya.
Network Marketing Success Story
Seberapapun berbusa-busa penjelasan yang diberikan, akan sulit percaya jika tidak ada bukti nyatanya. Kisah sukses network marketer dapat menjadi bukti sekaligus inspirasi bagi Anda yang tertarik terjun di bisnis ini. Narjis Rywick telah mulai bekerja sejak usia 17 tahun dan terus magang sambilan di sela-sela kuliah hingga usia 22 tahun. Berbagai jenis pekerjaan dilakoninya sampai akhirnya ia sadar bahwa yang dilakukannya tak membawanya ke manapun.
Bersama QNET, ia berhasil keluar dari kehidupan sebagai pegawai dan membangun bisnisnya sendiri. Ia juga mampu menjadi leader tingkat regional dan menginspirasi banyak orang. Dari Indonesia, Gita Tobing Hartanto bukanlah siapa-siapa di desa kecilnya di Trenggalek. Keluarganya terjerat hutang dan kadang untuk mendapatkan Rp 10 ribu sehari sudah merupakan suatu hal yang besar.
Dengan ketekunan dan kerja kerasnya di bisnis network marketing QNET, ia berhasil meraih masa depan yang jauh lebih baik. Semua hutang keluarganya terbayar dan ia berhasil membantu ratusan orang lain memperbaiki prospek masa depannya. Tertarik terjun ke industri network marketing? Anda dapat menghubungi QNET Indonesia untuk membantu memulai perjalanan Anda menuju kesuksesan di bisnis ini.